Featured Post Today
print this page
Latest Post

Siapa, Dari Apa, Untuk Apa?





PENGAJIAN Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany, 19 Ramadhan, tahun 545 H. di Madrasahnya
Sungguh celaka kamu. Anda telah benar-benar mencampur antara cinta dunia dengan takabur. Dan dua karakter itu tidak akan membawa keberuntungan selama-lamanya, kecuali harus bertobat dari keduanya.
Cerdaslah anda ini. Siapa anda, dari apa anda dicipta, untuk apa pula anda diciptakan? Karena itu jangan sombong. Tidak ada orang yang sombong kecuali orang yang bodoh pada Allah Azza wa-Jalla, bodoh pada Rasulullah saw, pada orang-orang sholeh dari para hambaNya.
Hai orang yang picik akal, anda meraih keluhuran melalui kesombongan? Balikkan, anda pasti benar. Sungguh Nabi Saw, bersabda:
“Siapa yang rendah hati ia akan diangkat derajatnya oleh Allah Azza wa-Jalla, dan siapa yang sombong Allah Azza wa-Jalla akan merendahkannya.” (Hr Ahmad)
Siapa yang rela dengan akhirat ia menjadi yang utama. Siapa yang rela dengan sedikit ia akan meraih yang banyak. Siapa yang rela dengan raha hina di hadapanNya ia akan meraih kemuliaan.
Relalah dengan kekurangan, sampai masalahnya berbalik dalam hakmu dari kerendahan takdirmu, dan anda rela, maka Allah Azza wa-Jalla Sang Maha Kuasa mengangkat anda atas segalanya.
Tawadhu’ (rendah hati) dan adab yang bagus mendekatkan dirimu kepadaNya, sedangkan takabur dan su’ul adab (adab buruk) akan menjauhkan dirimu dari kepatuhan yang bisa memberbaiki dirimu dan mendekatkanmu padaNya, sedangkan maksiat merusak dirimu dan menjauhkanmu dari kepatuhan padaNya.
Anak-anak, jangan sampai mengikutkan agama pada buah tin. Jangan kau ikutkan agamamu dengan buah tin-nya para penguasa, para raja dan orang-orang kaya, serta pemakan harta haram. Bila anda makan dengan memanipulasi agamamu, hatimu bisa menghitam, karena anda telah menyembah makhluk.
Hai orang yang terhinakan, bila ada cahaya di hatimu, pasti engkau memisahkan antara mana yang haram, syubhat dan mubah. Memisahkan mana yang mencerahkan dan mana yang menggelapkan hatimu, mana yang mendekatkanmu dan mana yang menjauhkanmu.
Hai si bodoh, aku tidak kenal kecuali usaha dan tawakkal. Usaha adalah permulaan iman, dan ketika iman kuat langsung meraih dari Allah Azza wa-Jalla, setelah hilangnya perantara antara dirimu dengan DiriNya. Bila iman telah menguat anda mengambil dari Allah Azza wa-Jalla dari tangan makhluk melalui perintahNya.
Makna perantara dimaksud adalah keterpakuan hati pada apa yang ada di tangan makhluk, dan syirik atas apa yang diperintahkan Allah Azza wa-Jalla. Ia meraih dari mereka namun tidak peduli atas pujian mereka, tidak peduli cacian mereka, penerimaan atau penolakan mereka. Bila diberi, ia melihat adanya kinerjanya Allah Azza wa-Jalla pada mereka, begitu juga ketika ditolak.
Begitulah kaum Sufi senantiasa bisu, tuli, dan buta dari segala hal selain Allah Azza wa-Jalla. Tak ada di sisi mereka kecuali Allah Azza wa-Jalla yang menolong dan merendahkan mereka, Dialah yang memberi  dan menghalangi mereka, Dialah yang menimpakan bahaya dan manfaat pada mereka. Isi tanpa kulit dan bening di atas kebeningan, kebaikan di atas kebaikan. Itulah yang keluar dari hati mereka untuk semua makhluk. Karena tidak ada yang tersisa melainkan Allah Azza wa-Jalla. Di dalam lubuk paling dalam hanya tersisa dzikir khafy padaNya, bukan yang lain. Ya Allah, berikanlah kami rizki pengetahuan bersamaMu.
Sungguh celaka anda, karena anda menyangka bahwa anda mampu merias dirimu, kalau saja bukan kepastian niscaya akan turun padamu hai munafik, dan engkau terhinakan. Kalian jangan mengkawatirkan dalam kepalamu, ketika bersamaku. Karena aku tidak malu kecuali karenaNya Azza wa-Jalla, dan kepala orang-orang shaleh.
Seorang hamba ketika mengenal (ma’rifat) kepada Allah Azza wa-Jalla, makhluk berguguran dari hatinya, dan rontok dari hatinya, seperti rontoknya daun-daun kering dari pohon. Lalu secara total hatinya tidak menyisakan makhluk. Dari sisi hati dan rahasia batinnya, buta dari melihat mereka, tuli dari mendengar mereka.
Bila nafsu tenteram, selamatlah dalam menjaga anggota badan, lalu hati bisa pergi menuju Al-Haq Azza wa-Jalla mencari yang dari sisiNya, lalu keluar ke dunia dan mengendalikan diri, menegakkan kebaikan di dunia.
Itulah kebiasaan Allah Azza wa-Jalla dan kinerjaNya bagi orang yang sedang mencariNya. Dunia datang di saat bertepatan dengan bagian yang ia dapatkan dalam rupa perempuan tua bangka beruban yang lunglai , dunia mengabdi padanya bukan, dan ia meraihnya tidak dengan kegembiraan, karena hatinya tidak di dunia dan tidak menoleh sedikit pun pada dunia.
Anak-anak sekalian, kosongkan hatimu demi Tuhanmu, sibukkan jasadmu dan nafsumu dengan serius mengurus keluarga, sehingga anda bekerja melalui perintahNya dan anda beraktivitas untuk mereka melalui tindakanNya. Diamlah di hadapan Allah Azza wa-Jalla. Tidak meminta padaNya disertai kesabaran dan kerelaan lebih utama ketimbang meminta dan dan terus menerus meminta. Hapuslah pengetahuanmu dengan memilih pengetahuanNya, tinggalkan rekayasa pengaturanmu dan memilih aturan dariNya. Putuskan hasratmu karena hasratNya. Lepaskanlah akalmu ketika ketentuan dan takdirnya tiba. Lakukan itu semua bila anda menguingkanNya sebagai Tuhan, sebagai Penolong dan sebagai Tempat berserah.
Seharusnya anda tenang di hadapanNya bila anda ingin wushul (sampai) padaNya. Orang beriman itu intuisi dan hasrat citanya manunggal, karena tak ada yang tersisa melainkan intusi Allah Azza wa-Jalla pada hatinya, sedang ia tetap bersimpuh di pintu kedekatan padaNya Azza wa-Jalla.
Apabila kamantapan ma’rifatnya padaNya kokoh, maka terbukalah pintu, ia akan berhasil, lalu ia melihat apa yang tak mampu untuk diungkapkan. Intuisi itu bagi qalbu, sedangkan isyarat adalah ucapan tersembunyi dari dalam rahasia qalbu (sirr) yang telah fana’ dari nafsu dan hawa nafsunya serta akhlaknya yang tercela, dan sirna dari seluruh makhluk dalam suasana kesejahteraan, kesehatan, kebaikan dan kenikmatan. Dialah Sang pembolak balik hati yang menggerakkan segalanya, seperti pada Ashhabul Kahfi, Allah Azza wa-Jalla  berfirman:
“Dan Kami membolak-balik kearah kanan dan kiri.” (Al-Kahfi 18)
Anak-anak sekalian…Dengarkan ini semua, dan berimanlah dengan semua itu, jangan klau dustai, jangan pula kau halangi dirimu dari  kebajikan yang dating dari berbagai arah.

0 komentar

10 GODAAN SYETAN DALAM SHALAT


Bismillahirrohmanirrohiim

1. WAS-WAS SAAT MELAKUKAN TAKBIRATUL IHRAM

Saat mulai membaca takbiratul ihram “Allahu Akbar”, ia ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah. Sehingga ia langsung mengulanginya lagi dengan membaca takbir. Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir ruku’.

Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata: “Termasuk tipu daya syetanyang banyak mengganggu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam sholat”. Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak tenteram.

2. TIDAK KONSENTRASI SAAT MEMBACA BACAAN SHOLAT

Sahabat Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam yaitu ‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancau”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku” (HR. Muslim)

3. LUPA JUMLAH ROKA’AT YANG TELAH DIKERJAKAN

Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam telah bersabda: “Jika salah seorang dari kalian sholat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. HADIRNYA PIKIRAN YANG MEMALINGKAN KONSENTRASI

Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata: “Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Apabila dikumandangkan azan sholat, syetan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya: “Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!”, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia sholat” (HR Bukhari)

5. TERGESA-GESA UNTUK MENYELESAIKAN SOLAT

Ibnul Qayyim berkata: “Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari syetan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berprilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul kerana dua perilaku buruk,yaitu sembrono dan buru-buru sebelum waktunya”.

Tentu saja bila sholat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal mengerjakan solat, asal selesai, sudah!!!. Tidak ada ketenangan atau thuma’ninah.

Pada zaman Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam ada orang sholat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena sholat yang telah ia kerjakan belum sah.

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda kepadanya: “Apabila kamu sholat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur’an yang mudah bagimu, lalu ruku’lah sampai kamu benar-benar ruku’ (thuma’ninah), lalu bangkitlah dari ruku’ sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma’ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat solatmu” (HR Bukhari dan Muslim)

6. MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN YANG TIDAK PERLU

Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat. “Jangan bermain kerikil ketika sholat karena perbuatan tersebut berasal dari syetan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam”. Orang tersebut bertanya: “Apa yang dilakukannya?” Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. “Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam”, kata Ibnu Umar. (HR Tirmidzi)

7. MENENGOK KE KANAN ATAU KE KIRI KETIKA SHOLAT

Dengan sadar atau tidak, seseorang yang sedang sholat memandang ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syetan penggoda. Karena itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syetan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallaah ‘anhaa, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam tentang hukum menengok ketika sholat”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itu adalah curian syetan atas sholat seorang hamba”. (HR Bukhari)

8. MENGUAP DAN MENGANTUK

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda: “Menguap ketika sholat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin menguap, maka tahanlah sebisa mungkin” (HR Thabrani).

Dalam riwayat lain Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Adapun menguap itu datangnya dari syetan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha… berarti syaitan tertawa dalam mulutnya” (HR Bukhari dan Muslim)

9. BERSIN BERULANG KALI SAAT SHOLAT

Syetan ingin mengganggu kekhusyukkan sholat dengan bersin, sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud: “Menguap dan bersin dalam sholat itu dari syetan” (Riwayat Thabrani).

Ibnu Hajar menguraikan pernyataan Ibnu Mas’ud radhiyallaah ‘anhu, “Bersin yang tidak disenangi Allah Subhaanahu wa ta’aala adalah yang terjadi dalam sholat, sedangkan bersin di luar solat itu tetap disenangi Allah Subhaanahu wa ta’aala. Hal itu tidak lain karena syetan memang ingin mengganggu sholat seseorang dengan berbagai cara”.

10. TERASA INGIN BUANG ANGIN ATAU BUANG AIR

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya” (HR Muslim).

Berbahagialah orang-orang muslim yang selama ini terbebas dari berbagai macam gangguan syetan dalam solat. Semoga kita semua dibebaskan oleh Allah Subhaanahu wa ta’aala dari gangguan-gangguan tersebut. Dan bagi yang merasakan gangguan tersebut, sebagian atau keseluruhannya, janganlah putus asa untuk berjihad melawan godaan syetan yang terkutuk.

Wallahu a`lam
0 komentar

As-Suhrawadi


Bismillahirrohmanirrohiim

Ia salah sorang sufi besar yang suka mengembara untuk berburu ilmu dan kebenaran. Dialah pencetus faham Isyraq “Kerinduan kepada Allah”
Di jagat tasawuf, dikenal sebuah paham yang disebut isyraq. Paham ini meyakini, Allah adalah nurus samawati wal ard (cahaya langit dan bumi), sebagaimana disebut dalam Al-Quran surah An-Nur ayat 35. Dari nur Allah itulah lahir cahaya-cahaya yang lain di alam semesta dan di jagat rohaniah. Paham ini juga dikenal sebagai paham iluminatif (pencerah), dan terpengaruh oleh paham-paham filsafat. Karena itu, pakar tasawuf Prof. Dr. Hamka menyebutnya sebagai filsafat isyraq.
Adalah As-Suhrawardi, filsuf besar yang pertama kali mencetuskan paham isyraq. Ada tiga sufi yang namanya mirip: As-Suhrawardi, Abu An-Najib As-Suhrawardi, dan Abu Hafs Syihabuddin As-Suhrawardi Al-Baghdadi. Yang terakhir ini adalah pengarang kitab Awarif al-Maarif.
As-Suhrawardi, yang nama aslinya Abul Futuh Y`hya bin Habsyi bin Amrak, lahir di Suhrawand, Zanda, Persia Utara, pada 549 H/1129 M. Seperti halnya Al-Hallaj, ia juga dibunuh oleh penguasa. Itu sebabnya ia dijuluki Al-Maqtul (Yang Terbunuh).
Suhrawardi lahir di lingkungan keluarga yang taat beribadah. Seperti hainya sufi atau ulama besar lainnya, sejak kecil ia juga belajar dasar-dasar ilmu agama, seperti Al-Quran dan fikih. Juga, seperti sufi yang lain, catatan perjalanan hidupnya sangat sedikit diketahui orang. Menurut pengamat sufi, Mehdi Amin-razafi, Suhrawardi hidup di suatu zaman ketika muncul kebutuhan untuk menyatukan kembali ilmu pengetahuan Islam dengan memadukan berbagai mazhab. Di tengah perdebatan intelektual itulah muncul pemikiran Suhrawardi tentang isyraq, yang antara lain meyakini bahwa wacana fflosofis merupakan bagian dari perjalanan spiritual seseorang.

Dalam buku Tokoh-tokoh Sufi; Tauladan dan Kehidupan yang Saleh, Prof. Dr. H. Ahmadi Isa MA menulis, Suhrawardi terkenal sebagai pengembara yang gandrung menuntut ilmu, la berguru kepada sejumlah ulama dan pakar dalam berbagai ilmu pengetahuan. Di Marga, Azerbaijan, Asia Tengah, ia belajar fikih dan filsafat kepada Syekh Majduddin Al-Jilli, seorang fukaha yang termasyhur kala itu. Di Isfahan, Iran, ia belajar mantik (logika) kepada Ibn Sahlan As-Sawi, pengarang kitab Al-Basair an-Nasiriyah. Selain itu ia juga tercatat belajar filsafat India, Persia, dan Yunani. Menurut seorang pengikutnya, pengetahuan Suhrawardi sangat daiam, dan sangat menguasai ilmu hikmah alias filsafat dan fikih. la juga sangat fasih dalam hal ungkapan.
As-Suhrawardi memulaiis perjalanan suflstis sejak bergabung dengan para sufi dalam kehidupan asketisnya. Beberapa tahun bergelut dengan ajaran-ajaran sufi, setelah itu ia mengembara, mengunjungi sejumlah ulama dan pakar di Aleppo, Damaskus, Anatholia, sampai ke Azerbaijan. Terakhir ia melakukan j perjalanan ke Halb, belajar tasawuf kepada sufi besar Asy-Syafir iftikharuddin.

Suhrawardi juga termasuk sufi besar yang produktif membukukan pikiran-pikirannya. Karya-karyanya yang dianggap monumental, antara lain, Hikmah ai-lsyraq, Al-Muqawamat, dan Al-Mutaribal Salah satu kitab yang banyak diperbincangkan ialah Hikmah ai-lsyraq, memuat berbagai pandangannya perihal filsafat isyraq atau iluminatif. Karya-karyanya yang lain, rata-rata dalam sebuah kitab yang tipis, Hayakil an-Nur, Alwah wa Imadiyyah, Partaw Nama, Fit I'tikad al-Hukama, Ah Lahamat, Bustan al-Qulub - sebagian besarj dituiis dalam bahasa Arab, sementara karya-karyanya dalam bahasa Persia banyak dipuji sebagai karya sastra yang indah. Karya-karyanya yang lain, di antaranya, Aqli Surkh, Awazi ParJabrail, Al-Qissah al-Ghurbah ah Gharbiyyah, Lugati Muran, Risalah fil Hallah all'Tufuliyyah, Ruzi ba Jamaah Sufiyan, Safir



Kenikmatan Duniawi

Ada pula karya Suhrawadi, risalah yang bersifat filosofis berupa terjemahan karya ibnu sina berjudul risalah Tayr, dan komentar dan komentar mengenai karya Ibnu Sina daiam bahasa Persia, Isyarat wa Tanbihat. Juga ada sebuah risalah berjudul Risalah fi Haqiqah al-'lsyq, didasarkan pada karya Ibnu Sina berjudul Risalah fil 'Isyq. Ada juga karyanya yang memuat doa, zikir, wirid, berjudul Al-Waridat wa Taqdisat, Banyak pandangan Suhrawardi diikuti para sufi, misalnya ucapannya yang terkenal, "Semua yang menyenangkan Anda, seperti hak milik, perabotan, kenikmatan duniawi, dan hal-hal yang serupa itu, lemparkanlah. Jika resep ini Anda ikuti, penglihatan Anda akan tercerahkan." Pandangan lain yang juga terkenal, "Ketika mata batin terbuka, mata zahir harus ditutup. Bibir harus dikunci, dan indra-indra lahir harus dibungkam. Indra batin hendaknya mulai berfungsi, sehingga jika ia toencapai sesuatu, melakukannya dengan jasad batin. Jika mendengar, dia mendengar dengan telinga batin." Salah satu peritiwa yang tidak bias dipisahkan dari kehidupan Suhrawardi ialah saat kematiannya. la meninggal di tiang gantungan, dalam sebuah upacara pengadillan yang digelar Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, dan Dinasti Bani Saljuk -gara-gara ajarannya dianggap sesat. Di tengah kemasyhurannya sebagai salah seorang ulama tasawuf dan cendekiawan, pendapat-pendapatnya memang sering memancing kontroversi. Seperti pandangan-pandangan Al-Halla] mau-un Junaid Al-Bagdadi, pendapat-pendapat Suhrawardi sering dianggap menyimpang sehingga memicu polemik berkepanjangan.
Sebelum diadili, ia dipanggil oleh Pangeran Zahir bin Salahuddin Al-Ayyubi untuk mempertanggungjawabkan ajarannya dalam forum debat terbuka yang dihadiri para teolog dan fukaha. Dalam debat itu, Suhrawardi berhasil mempertahankan argumentasinya, sehingga Pangeran Zahir pun memaafkannya, bahkan belakangan bersahabat dengannya. Tapi, akibatnya, hat itu memancing dengki dan iri.

Maka berseliweranlah fitnah dan hasutan ke alamat Suhrawardi. Bahkan ada yang sempat mengirim surat kepada Sultan Shalahuddin, yang memperingatkan perihal "kesesatan" ajaran Suhrawardi. Celakanya, sang Sultan malah memerintahkan Pangeran Zahir, putranya, agar menghukum Suhra¬wardi. Zahir segera menggelar sidang, membicarakan hukuman bagi sang sufi. Keputusan pun jatuh: Suhrawardi dijatuhi hukum pancung. Itu terjadi pada 587 H/1167 M, ketika Suhrawardi berusia 38 tahun. Mungkin karena ia korban persekongkolan politik, makamnya pun tak diketahui.
Tapi, justru karena hukuman itu nama Suhrawardi melejit. Masyarakat menggelari-nya dengan sebutan al-Maqtul, (tokoh) "yang terbunuh". Suhrawardi memang telah di-bunuh. Jasadnya telah dibuang. Tapi pikiran-pikirannya yang cemerlang tetap hidup hingga kini, bahkan sepanjang zaman.

Sumber: Al-Kisah

0 komentar

Wanita Setara 1000 Laki - Laki


Bismillahirrohmanirrohiim

Di sebuah masjid di perkampungan di negara timur tengah ada kisah nyata, Ketika itu menjelang matahari terbenam.namun di kejauha masih ada sekelompok anak-anak sedang Menggaji di sebuah surau, di Temani oleh guru mereka, kebetulan mereka sedang belajar Al Quran dan di bimbing oleh sang guru itu sendiri. Tiba-tiba masuk seorang anak kecil yang ingin bergabung bersama mereka, usinya sekitar 9 tahun.namun Sebelum mempersilahkan anak kecil tadi bergabung dengan kelompok yang lain, sang guru berinisiatif Melihat kemampuaya.

Kemudian sang guru bertanya: “Apakah kamu hafal surat Dalam Al Quran?” Anak itu menjawab: “Ya” jawabnya singkat Sang guru melanjutkan: “Kalau begitu coba kamu hafalkan surat dalam jus Amma?” Kemudian Sang anak: “Membacakan Beberapa surat yang ada dalam jus Amma dan membacanya dengan lancar”. Ternyata sang guru semakin penasaran, dengan kehadiran tamu kecilnya itu, guru Menanyakan Kemudian lagi “Apakan kamu hafal surat tabaraka (Al Muluk)?” Sang Anak menjawab: “ya” Kemudian membacanya lagi, ternyata anak kecil tadi membaca dengan baik dan bernyanyi Lancar.Kemudian guru tidak berhenti sampai di situ, sang guru bertanya lebih jauh, “Apakah kamu hafal surat An Nahl?” Sang anak menjawab “ya “dan membacanya dengan baik dan lancar pula.Kemudian guru menguji bernyanyi dengan surat yang lebih panjang,” Apkah kamu hafal surat Al Baqarah? “Sang anak menjawab dengan jawaban yang sama, kemudian membaca dengan baik dan benar.Akhirnya guru bertanya, untuk yang terakhir kalinya “Apakah kamu hafal Al Quran” Sang anak menjawab “Ya”. Kemudian guru mempersilahkan anak tadi bergabung bersama kelompoknya, menjelang Magrib menemui guru setelah anak kecil tadi, berpesan “Besok, Jika kamu datang lagi ke masjid ini, tolong ajaklah orang tuamu. Aku akan Berkenalan dengan mereka” Baik “jawab sang anak.

Ke esokan harinya. Bertemulah sang guru dengan ayah anak itu, namun guru tersebut sedikit terkaget-kaget dan keheranan. Sebelum itu berlangsung lama, sang ayah menjelaskan “aku tahu, anda tidakakan percaya aku adalah ayah dari anak ini.namun rasa heran anda kan aku jawab, Bahwa di belakang anak ini ada seorag ibu yang kekuatanya sama dengan seribu laki-laki. aku katakan pada anda Bahwa di rumah, aku masih memiliki tiga anak yang semuanya hafal Al Quran Sedangkan anakku yang perempuan berumur 4 tahun telah hafal jus amma.

Bagaimana ibunya bisa Melakukan itu? “Tanya guru itu dengan kebingungan...(hanya seoarng ibu sejatilah yang bisa menjawab ini)

Wallahu a`lam
0 komentar

JAMINAN ALLAH BAGI MEREKA YANG BERSEDEKAH


Bismillahirrohmanirrohiim

Suatu kali, ada seorang yang berthawaf di Ka'bah seraya berulang-ulang membaca do'a, "Ya Allah, jagalah diriku dari sifat kikir, ya Allah jagalah diriku dari sifat kikir." Sehingga ada yang menegur, wahai hamba Allah, apakah engkau tidak mengetahui selain do'a ini? Ia menjawab, sesungguhnya Allah berfirman, "Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Al Hasyr: 9) Barangsiapa takut kepada Allah dalam masalah harta, lalu membelanjakannya sesuai dengan yang diridhai-Nya, memberi makan fakir miskin, serta mengeluarkannya untuk menolong agama Allah dan meninggi-kan kalimat-Nya, niscaya Allah akan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya, Allah akan menjaganya dan memberkahi keluarga dan anak-anaknya.

Jika ada orang kaya mengatakan padamu 'sedang engkau yakin tentang kejujurannya', berilah si fulan ini dan itu, besok engkau akan kuberi sesuatu yang lebih baik daripadanya, apakah engkau akan enggan menuruti kemauannya? Tentu, sedetik pun engkau tidak akan terlambat memenuhi keinginannya sebab engkau akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Lalu, apatah lagi jika yang menjanjikan kepadamu itu Allah Azza Wajalla, Pemilik langit dan bumi, Dzat Yang Maha Agung, Maha Pengasih dan Maha Kaya?

Allah berfirman, "Dan kebaikan apa saja yang engkau perbuat untuk dirimu, niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya." (Al Muzzammil: 20)

Sebaliknya, orang yang menimbun hartanya dan tidak mau menafkahkan sebagian daripadanya kelak pada Hari Kiamat Allah akan mengalungkan harta yang ia bakhilkan tersebut di batang lehernya, (Q.S.: 3: 180). Dengan emas dan peraknya 'padahal di dunia keduanya amat ia banggakan' yang telah dipanaskan dalam Neraka Jahannam, dahi, lambung dan punggung mereka dibakar/diseterika, (Q.S. 9:34-35)

Adapun keberuntungan atau faedah menafkahkan harta di jalan Allah adalah sangat banyak.

Pertama, Allah menjamin nafkah orang tersebut. Dalam hadits Qudsi disebutkan, "Wahai anak Adam, berinfaklah niscaya Aku (menjamin) nafkahmu." (Muttafaq Alaih)

Kedua, mendapatkan kebaikan saat tibanya Hari Penyesalan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa bersedekah senilai satu biji kurma dari hasil kerja(nya) yang baik 'dan Allah tidak menerima kecuali yang baik-baik' maka sungguh Allah menerimanya dengan Tangan KananNya, lalu merawatnya sebagaimana salah seorang dari kamu merawat anak kuda/ untanya sehingga (banyaknya) seperti gunung, karena itu bersedekahlah !." (Muttafaq Alaih)

Ketiga, bersedekah bisa menghapuskan dosa. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Puasa adalah benteng, sedangkan sedekah melenyapkan kesalahan (dosa) sebagaimana air memadamkan api." (HR. Ibnu Majah dan Turmudzi, ia berkata hadits hasan shahih)

Keempat, nama harum di tengah-tengah masyarakat. Orang yang senang berinfak dan menyelesaikan kesulitan orang lain akan menjadi buah bibir dalam hal kebaikan. Berbeda dengan orang yang kikir, ia akan menjadi tumpuan kebencian orang lain karena hanya menumpuk harta bendanya untuk dirinya sendiri. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham ..."(HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

Kelima, berinfak adalah salah satu akhlak Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Di antara perbuatan yang sangat beliau cintai adalah memberi, bahkan memberikan sesuatu yang sangat beliau butuhkan sendiri, seperti pakaian yang sedang beliau kenakan. Demikian menurut hadits riwayat Bukhari dari Sahl bin Sa'ad Radhiallahu Anhu.

Keenam, berinfak menyebabkan rezki bertambah, berkembang dan penuh berkah. Lihat kembali (Q.S. 2:245)

Ketujuh, sedekah menyebabkan pemiliknya mendapat naungan pada Hari Pembalasan. Kelak pada Hari Pembalasan, saat kesulitan manusia memuncak dan matahari didekatkan dengan ubun-ubun manusia. Ketika itulah orang-orang yang suka bersedekah mendapat jaminan. Dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radhiallahu Anhu disebutkan, ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah, pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya. Salah satunya adalah, "Laki-laki yang bersedekah dan menyembunyikannya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedelapan, kecintaan Allah dan kecintaan manusia terhadapnya. Orang yang suka memberi akan dicintai orang lain, sebab secara fithrah manusia mencintai orang yang berbuat baik padanya. Seorang penyair bersenandung, "Berbuat baiklah kepada manusia, niscaya engkau menaklukkan hatinya. Sungguh, kebaikanlah yang menakluk-kan manusia. Berbuat baiklah jika engkau bisa dan kuasa, karena tidak selamanya orang kuasa berbuat baik."

Kesembilan, kemudahan melakukan keta'atan. Allah menolong orang yang suka bersedekah dalam melakukan berbagai keta'atan, sehingga ia merasa mudah melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (Surga), maka Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah".( Al Lail: 5-7)

Mudah-mudahan Allah menggolongkan kita termasuk di antara hamba-hamba-Nya yang suka bersedekah. Amin...

Wallahu a`lam
0 komentar

MATA LALAT ATAU MATA LEBAH ?


Bismillahirrohmanirrohiim

Mengapa lebah bisa cepat sekali menemukan bunga ?
Dan mengapa lalat cepat sekali menemukan kotoran ?

Mata lebah memang didisain khusus untuk hanya menemukan bunga,
sedangkan mata lalat memang didisain khusus untuk menemukan kotoran.
Mengapa ?
Karena makanan lebah adalah madu,
sedangkan makanan lalat adalah kotoran.

Didalam fikiran lebah hanyalah madu, madu dan madu.
Sedangkan di dalam fikiran lalat hanyalah, kotoran, kotoran dan kotoran.

Akibatnya fokus lebah adalah madu, sedangkan fokus lalat adalah kotoran.
Alhasil susah bagi lebah untuk menemukan kotoran, tapi mudah dan cepat bagi lebah untuk menemukan bunga dimanapun.
Sebaliknya, susah bagi lalat untuk menemukan bunga, tapi mudah dan cepat bagi lalat untuk menemukan kotoran di manapun.

Apa hasil akhirnya ?
Lebah kaya akan madu yang sangat bermanfaat, sedangkan lalat kaya akan kuman penyakit.
Lebah banyak dipelihara orang, sedangkan lalat selalu disemprot dengan obat semprot anti nyamuk.
Sekarang kita bisa merenung sejenak untuk muhasabah, kita termasuk jenis mata lebah atau mata lalat ?

Apa yang kita fikirkan akan menghasilkan apa yang kita lihat, dan apa yang kita lihat akan menghasilkan apa yang kita peroleh.
Hidup kita sangat tergantung dengan hati dan fikiran kita, kalau hati dan fikiran selalu negatif, maka apa saja yang kita lihat selalu menjadi negatif,
dan hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan negatif yg penuh permasalahan.
Kalau hati dan fikiran positif, maka apa saja yang kita lihat akan selalu positif, dan hasilnya adalah kehidupan positif yang penuh kebahagiaan.

Saudaraku yang dirahmati Allah,
Oleh karena itu peliharalah fikiran dan hati kita untuk selalu berfikiran positif dalam melihat segala hal, karena disanalah awal semua kebaikan dan keburukan.
Rasulullah sudah menasehatkan, bahwa di dalam diri manusia ada segumpal daging, kalau baik itu maka baik pula semuanya, kalau buruk itu buruk pula semuanya.
Itulah sebabnya kita diminta berwudhu untuk mensucikan bukan hanya tubuh kita tapi juga terutama fikiran dan hati kita. Kita pun diminta bertasbih untuk pula mensucikan hati dan fikiran kita.
Semoga kita semua bisa menjaga harta kita yang paling utama, yaitu hati dan fikiran kita sendiri.

" Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya.
Dan bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta "
( QS. Al Baqarah : 10 )

Wallahu a`lam
0 komentar

ORANG LAIN BISA SAYA BISA (MOTIVATION)


Yakinlah, Saya Pun Bisa!
Kata-kata “Saya pun bisa” harus menjadi bagian hidup kita jika kita mau sukses. Cobapikirkan! Apa yang membedakan Anda dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Anda tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan.
Peluang sukses adalah terbuka untuk semua orang, tidak peduli pendidikan, lingkungan, status, uang, dan sebagainya, semua orang bisa sukses jika melakukan hal-hal penyebab kesuksesan. Tentu saja dengan kekecualian, jika Allah tidak mengijinkan Anda untuk sukses maka Anda tidak akan sukses.
Saya Pun Bisa Jika Belajar
Untuk mencari penyebab kesuksesan ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.Pertama Anda bisa mencontoh orang lain yang telah sukses. Contoh semua tindakannya, pemikirannya, termasuk sikap mentalnya. Orang sukses ada di sekitar Anda, tindakan yang diperlukan hanyalah mencarinya kemudian bertanya. Setelah mendapatkan jawaban Anda tinggal menyesuaikan dengan tujuan yang ingin Anda capai.
Katakan, “Saya Pun Bisa!”. Meski saat ini Anda merasa tidak bisa, masih ada waktu untuk belajar dan mencoba. Jika saat ini tidak bisa, maka besok lusa akan menjadi bisa selama Anda mau belajar dan mencoba. Jadi, jangan terhambat oleh kondisi saat ini. Kondisi saat ini adalah akibat apa yang Anda lakukan dan pikirkan di masa lalu. Kondisi masa depan akan ditentukan oleh pikiran dan tindakan Anda saat ini. Anda akan mengatakan saya pun bisa suatu saat nanti, jika Anda mau berlajar dan mencoba, SEKARANG.
Saya Pun Bisa Jika Mau Membaca
Kedua, selain bertanya kepada orangnya langsung, Anda juga bisa membaca bukunya. Ada beberapa macam buku ditulis, ada buku yang ditulis mengenai biografi seseorang yang telah sukses. Dari buku tersebut Anda bisa belajar banyak dari kehidupan orang sukses. Apa yang dia lakukan dan bagaimana sikap orang tersebut? Jenis buku kedua ialah buku yang ditulis berdasarkan riset atau pengamatan terhadap orang-orang yang sudah sukses. Kelebihan jenis buku kedua ialah lebih mudah dipahami karena si peneliti telah merangkumkan buat Anda. Selain itu sumber yang dia teliti sering lebih dari satu orang, sehingga faktor sukses yang dipaparkan dalam buku tersebut lebih lengkap.
Buatlah program belajar Anda. Apa yang tidak bisa Anda lakukan saat ini, targetkan untuk menguasaianya suatu saat. Apa yang harus Anda lakukan? Mungkin Anda membeli buku, membeli ebook, membeli video, mengikuti seminar, mengikuti pelatihan, memiliki mentor dan berbagai cara lainnya. Banyak yang bisa Anda lakukan agar bisa, agar lebih terampil, agar lebih mahir, dan bisa segala sesuatu yang diperlukan untuk meraih sukses dan kehidupan yang lebih baik.
Bersabarlah, Anda tidak akan langsung pintar dengan membaca satu buku, membaca satu artikel, apalagi satu sms. Jangan tidak sabaran, sedikit belajar kemudian berharap segalanya bisa. Atau Anda mengeluh sulit. Belajar itu perlu proses, perlu kesabaran, dan perlu mencoba agar Anda menjadi bisa. Jangan berharap, Anda langsung bisa segalanya hanya dengan membaca satu artikel.
Buka hati Anda, bacalah artikel dan buku dengan baik dan sabar. Jangan hanya sekilas, itu pun banyak yang terlewat. Ini tantangan Anda, jika ingin menjadi orang yang lebih baik, maka jangan malas untuk memperbaiki diri sendiri. Orang lain yang sukses karena mereka mau belajar. Katakan, “saya pun bisa”, bisa belajar seperti mereka dan akhirnya bisa sukses seperti mereka.
Hal yang menyedihkan ialah justru minat baca di Indonesia masih sedikit. Kita perlu meningkatkan minat baca kita, keluarga kita dan orang-orang disekitar kita. Kabar baiknya di Indonesia harga buku cukup murah (meskipun ada yang mengatakan mahal, mungkin jika dibanding dengan penghasilan). Sebagai perbandingan, saya membeli buku terbitan USA, harganya sekitar US$ 20, sementara buku setebal tersebut di Indonesia harganya sekitar 30-40 ribu rupiah.
Cobalah dan Adaptasi
Kadang apa yang dibaca dari orang lain tidak akan cocok dengan kita. Tentu saja karena berbagai kondisi yang berbeda antara orang yang Anda pelajari dengan kondisi Anda. Atau apa yang Anda lakukan ialah benar-benar baru, belum ada orang yang melakukannya. Untuk ini, yang diperlukan adalah keberanian mencoba-coba. Thomas Alfa Edison sampai ribuan kali mencoba membuat bohlam lampu, begitu juga Henry Ford berkali-kali membuat mesin mobil, dan orang yang telah terbukti sukses merintis sesuatu yang baru, pada awalnya melakukan berbagai percobaan atau usaha.
Jangan dulu mengatakan “ah teori”. Apa yang Anda baca seringkali merupakan hasil praktek orang lain. Jika sebuah pelajaran tidak berhasil, ada beberapa kemungkinan yang terjadi:
Bisa jadi, Anda belum benar-benar melakuan apa yang Anda pelajari. Mungkin Anda kurang detil dalam membaca dan mengaplikasikannya.
Bisa jadi, perlu adaptasi, sebab apa yang terjadi pada orang lain akan berbeda dengan situasi dan kondisi Anda. Namun demikian, bukan berarti tidak perlu belajar. Mengetahui arah jauh lebih baik dibandingkan tidak punya arah, dan belajar adalah cara untuk mengetahui arah sejak awal.
Jika orang lain bisa dengan tekun, sabar, berani mengambil resiko, dan pantang menyerah, maka Anda akan mengatakan Saya pun bisa.
Saat Tetap Merasa Tidak Bisa
Jika Anda merasakan, ada sesuatu yang mengganjal. Ada sesuatu yang menghalangi untuk melakukan yang sebenarnya bisa dilakukan. “Orang Lain Bisa, Saya Pun Bisa” hanya seperti sebuah slogan saja. Tetap saja, punya alasan tidak bisa. Tetap saja, orang lain sepertinya beruntung punya bakat dan punya kesempatan. Sementara, saya tidak.
Jika perasaan tidak bisa begitu kuat, artinya itu adalah masalah pikiran atau mental. Anda masih memiliki pikiran negatif. Begitu sulit melepaskan diri dari kungkungan mental tidak bisa.
Maka, jika ini yang terjadi, tugas Anda adalah memperbaiki pikiran Anda. Bangkitkan kekuatan pikiran Anda sekarang juga, sehingga “orang lain bisa, saya pun bisa”, buka hanya sekedar slogan saja.

0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LEGOWO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger